Lagu

Lagu

Rabu, 08 Oktober 2014

HIDUP SELALU DENGAN KONTRADIKSI

                              HIDUP SELALU DENGAN KONTRADIKSI

Sumber : Terinspirasi oleh perkuliahan Prof. Dr. Marsigit, MA. dalam mata kuliah Filsafat Ilmu
Pada hari Kamis tanggal 2 Oktober 2014 pukul 07.30 sd 09.10 WIB

Kontradiksi meliputi yang ada dan yang mungkin ada, bila tidak mau mengalami kontradiksi maka hidup anda diabaikan saja, segeralah berkemas-kemas meninggalkan dunia dan menuju akhirat untuk mendapatkan kebenaran yang sebenarnya, mendapatkan kebenaran yang identitas. Hubungan antara subjek dengan predikat adalah subjek sama dengan predikat, namun yang dapat mencapai hal itu hanyalah Allah SWT, sedangkan manusia tidak akan mampu menggapai hal tersebut. Bila kita di dunia ini maka sebaiknya kita selalu sensitif terhadap ruang dan waktu, maksud dari sensitif disini adalah sopan dan santun terhadap ruang dan waktu. Matematika yang turun ke bumi adalah A = A+1, artinya A yang satu berbeda dengan A yang lain. A pertama tidaklah sama dengan A kedua, A yang pertama tidaklah sama dengan A yang kedua. Salah satu tujuan anda belajar filsafat adalah anda jadi menyadari kalau hidup ini akan selalu dipenuhi dengan kontradiksi. Aku = aku, hal tersebut hanyalah Tuhan yang mampu. Bila manusia, yaitu predikat masih termuat pada subjek, predikat juga bukanlah subjek, agar kita tetap sensitif terhadap ruang dan waktu. Predikat adalah semua sifat yang ada pada subyek. Baju merupakan predikat bagi dirimu, tentu tidaklah mungkin baju = dirimu, karena baju dirimu. Dalam filsafat hal tersebut dikatakan sebagai kontradiksi. Ada bagian-bagian dari dirimu itu merupakan bagian dari orang tuamu, misalnya nasihat, ridho, uang saku, dsb. Maka tidak mungkin nasihat sama dengan orang tua mu. Sifat dari suatu sifat merupakan hal yang metafisik. Nasihat dari orang tuamu itu bersifat bijaksana. Bijaksana yang alami yang sesuai dengan adat dan budaya yang masih dilakukan. Sifat itu meliputi sifat yang ada dan yang mungkin ada dan bersifat determine, yakni bersifat menentukan. Misalnya saja pejabat menentukan nasibnya bawahan. Engkau naik kendaraan, maka engkau menentukan arah dari kendaraan tersebut. Determine menjatuhkan sifat pada predikatnya. Sedangkan “jatuh pada” itu merupakan accident. Misalnya untuk menghindari accident, maka orang itu menggunakan cadar, orang yang memandangi seseorang maka hal itu bisa menimbulkan nafsu, maka hal tersebut merupakan suatu accident. Motor yang jatuh di trotoar sama dengan lipstik yang jatuh di bibirmu. Menurut Aristoteles alias Aristobasah, ketika menjatuhkan sifat pada pada pemikiranku, maka hal itu sangatlah berbahaya kepada objeknya. Bila seorang guru matematika ngomong terus, maka murid bisa pingsan, lama-lama bisa kesurupan. Nah, bila berposisi sebagai murid, maka tentunya tidak mungkin mematikan guru, meskipun siswa merasa terkekang. Ilmu bidang solusinya adalah komunikasi, interaksi naik lagi berubah menjadi hermeneutika, yang penting jangan melanggar pilar-pilar hubungann hakiki, jangan menyakiti hati orang tua dan memohon ridho dan restunya. Jadi jangan mengabaikan ridho dan restu orang tua. Jangan mentang-mentang belajar filsafat kemudian orang tua digugat. Lama-lama menggugat sang pencipta.
Urutan-urutannya adalah material kemudian formal ke mudian normatif kemudian spiritual. Jadi semuanya termasuk di dalam spirtual, bahwa spiritual harus menjadi fundamental dari yang ada dan yang mungkin ada. Dalam iklan ada banyak percaya Tuhan dan banyak pula yang tak percaya Tuhan. Bagi yang tak percaya Tuhan dikarenakan  banyaknya orang-orang yang melakukan kejahatan dengan mengatas namakan Tuhan. Banyak yang memenggal kepala seseorang mengatasnamakan Tuhan, banyak yang mengebom dan mnyerang bangsa lain mengatasnamakan Tuhan, dan sebagainya.
Intuisi diperlukan untuk belajaryang formal. Contohnya kucing disuruh belajar integral, tentunya tidak bisa, masa kucing dan tikus punya jadwa. Jam 9 memburu tikus, jam 10 kasih makan anak, tentu tidak. Intuisi adalah modal pertama. Intuisi pada hewan adalah hal yang paling mendasar, namanya insting. Contohnya insting untuk menghasilkan keturunan, siapa yang mengajarkan ular dan juga monyet untuki kawin ? tidak ada bukan, tapi meereka bisa melakukannya, hal tersebut terjadi karena insting. Etik dan estetika itu menjaga kata-kata anda, naik lagi maka menjadi spiritual karena ada landasannya quran dan hadis.

Kebaikan katanya selalu menang, namun pada manusia yang iri dengki, maka keburukanlah yang menang pada dirinya. Baik benar, baik tidak benar, tidak baik benar, tidak baik tidak benar. Berani benar, tidak berani benar, benar tidak berani, tidak berani tidak benar. Pandawa itu benar, namun benarnya juga naik turun. Kurawa itu berani namun keberaniannya juga naik turun, misalnya saja ketika panglima perangnya mati, maka kebraniannya naik turun. Namun yang terpenting adalah jangan sampai sombong karena kesombongan itu melahirkan penderiataan.
Obsesi merupakan cita-cita. Filsafat jadi idealis. Kenyataan adalah pragmatis. Banyak orang yang tak mau berusaha namun menginginkan hasil yang maksimal. Itu namanya pragmatis. Sedangkan cita-cita membutuhkan proses dan butuh waktu yang panjang. Prakmatis itu singkat dan pendek dan selalu berubah-ubah dan dianggap baik sesuai dengan zamannya. Sedangkan cita-cita itu diikhtiarkan, harus punya fatal, semaksimal mungkin usaha kita namun hasil akhir tetaplah Tuhan yang menentukan, karena Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika bukan kaum itu sendiri yang berusaha untuk merubahnya.
Itulah ruang dan waktu. Berfilsafat itu perjalanan menembus ruang dan waktu. Misalnya 2 + 3 tidak sama dengan 5. Hal tersebut bisa saja terjadi jika basisnya adalah basis 3. Jadi kita harus sadar rung dan waktu. Misalnya 2 buku + 3 pensil, apakah hasilnya kita mengatakan 5, tentu tidak. Maka berfilsafat itu harus sopan terhadap ruang dan waktu. Semuanya itu mempunyai dunianya sendiri-sendiri. Jadi jangan sampai tidak sopan terhadap ruang dan waktu. Misalnya anak kecil sudah tahu kehidupan suami istri gara-gara menonton internet. Jadi tekhnologi itu bisa jadi dua mata pisau.
Jadi menikah itu juga meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Jika hubungan famili telalu dekat, maka hal itu bisa menjadi merusak gen. misalnya mancung ketemu mancung maka hasilnyaakan jadi pesek, mblesek. Orang jepang itu pendek-pendek karena keluarga kerajaan selalu menikah dengan keluarga kerajaan, namun sekarang tidak lagi. Urutannya adalah material kemudian fomal kemudian normatif kemudian spiritual. Itu selalu berhubungan. Menikah harus ada materialnya, masa menikah Cuma dibayangin, mempenlainya imajiner. Tentunya hal tersebut tidak bisa. Jadi tetap harus ada materialnya. Formal itu juga penting sekali, yakni ada tanda tangan penghulu. Meskipun anda menikah 1000 kali namun tidak ada tanda tangan sang penghulu, maka tidak diakui oleh negara. Normatif itu ada tiga, yakni hakiki, epistimologi serta etik dan estetika. Ada ruang dan waktunya masing-masing. Epistimologi dari menikah yakni, sumber-sumber dari menikah itu apa saja. Ada spiritualnya, ada tradisinya, misalnya sumber menikah atau adat istiadat menikah di minang seperti apa, kalau di jawa seperti apa, supaya tidak terjadi masalah. Epistimologi merupakan sumber pengetauan dan merupakan pembenarannya. Dinaikkan menjadi spiritualitas. Misalnya saja, cowok dalam memandang cewek harus ada bingkai spiritualitasnya. Pandangan pertama adalah rejeki, pandangan kedua adalah nafsu. Supaya ada etik dan estetika, spiritual itu full intuisi, supaya ada interaksi di dalamnya.
Air yang ditumpahkan ke hand phone itu merupakan hal yang buruk. Mengapa dikatakan buruk, menurut emanuel kant, di dalam pikiran itu sudah ada kamar-kamar, bahwa ini kamar baik, itu kamar buruk. Jika kita baru lahir maka kita belum tau mana yang baik dan mana yang buruk. Selanjutnya, kapankah kita mulai memahami bahwa hal ini baik, dan hal itu buruk, yaitu ketika kita melakukan suatu interaksi, sehingga timbullah kategori-kategori secara intuitif. Bahkan aristoteles membagi kategori otak menjadi 12. Selain itu ada orang yang membuat kategori otak kiri dan otak kanan. Otak kiri dipakai untuk matematika dan otak kanan dipakai untuk berdoa, dsb.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar